18 Oktober, 2007 14:39

on Leave a Comment

Bale Jogja : "Menjadikan Ruang Makan Tempat Favorit Keluarga"

Bale Jogja, 18 Oktober 2007. 

Selama ini ruang keluarga,

mungkin dianggap paling favorit,

karena berfungsi sebagai tempat,

berinteraksi antar anggota keluarga..


Namun banyak yang belum menyadari, bila ruang makanlah yang lebih banyak menciptakan keakraban penghuninya dibanding ruang keluarga.


Biasanya, anggota keluarga akan duduk di mana saja di ruang keluarga, namun tidak berinteraksi karena sudah terfokus pada televisi.

Sementara, di ruang makan kita akan duduk terpusat pada satu meja dan hanya ada kegiatan bersantap. Dari situ akhirnya tercipta perbincangan, lalu saling berbagi cerita, sehingga terbentuk suatu keakraban yang intim.

Siapa pun tentunya ingin terus menjaga keakraban antaranggota keluarga dengan menciptakan suasana ruang makan yang menyenangkan. Berikut ini tips berguna yang disarankan para pakar untuk mendapatkan kenyamanan dan keakraban di ruang makan.

Saat merencanakan ruang makan, sebaiknya dimulai dengan memperhitungkan luasnya sehingga dapat menampung seluruh anggota keluarga. Jenis meja makan bisa saja dipilih sesuai dengan gaya desain yang diinginkan, namun kapasitasnya harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.

Pertimbangkan juga, apakah Anda termasuk tipe orang yang senang menjamu kerabat atau tidak. Kalau iya, bisa saja dirancang dua tempat ruang makan. Satu untuk sehari-hari yang kasual, sementara satu lagi untuk jamuan yang lebih formal.

Tidak ada salahnya menggandakan fungsi ruang makan dengan fungsi kegiatan yang sesuai bila sedang tidak dipakai untuk bersantap. Ruang makan sebenarnya dapat juga menjadi ruang belajar anak beserta temannya atau tempat melakukan pekerjaan kantor atau sekadar tempat berbincang- bincang santai ditemani secangkir teh hangat. Mengingat fungsinya yang variatif, sebaiknya unsur penerangan yang memadai dipertimbangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut.

Menyangkut tatanan ruang makan, bisa dilakukan menurut selera dan gaya masing-masing. Meski demikian, berikut ini beberapa gagasan yang disarankan para ahli yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam menata ruang makan.

Sebelum menata ruang makan sangat dianjurkan untuk mencermati pemilihan warna yang akan diterapkan. Percaya atau tidak, warna-warna tertentu bisa memengaruhi sisi psikologis dan nafsu makan. Contohnya, warna-warna hangat seperti merah, jingga dan kuning sangat tepat bila diterapkan pada ruang makan yang formal. Dari sisi psikologis, warna-warna ini membantu memicu selera makan, sehingga sesuai bagi tempat yang tujuan utamanya adalah untuk menjamu para tamu.

Agar tamu betah berlama-lama di meja makan, disarankan untuk memilih warna-warna hangat yang lebih gelap seperti emas atau kuning gading, jingga matang, terakota, ungu anggur, burgundi, dan merah keabuan. Warna-warna ini mampu memicu selera makan, sehingga membuat para tamu betah berlama-lama duduk sambil berbincang-bincang.

Hati-hati ketika menggunakan versi terang dari warna-warna hangat, terutama kuning terang dan jingga terang, karena warna-warna ini akan membuat orang cenderung makan lebih cepat. Tidak heran bila warna-warna tersebut kerap digunakan pada restoran cepat saji. Idealnya, menggunakan warna hangat yang terang sebagai aksen raja pada ruang makan dan bukan diterapkan pada dinding.

Biru bisa jadi merupakan warna favorit banyak orang dalam mendekor ruangan, namun sebaiknya menghindarkan warna ini untuk ruang makan. Warna biru cenderung menekan selera makan, sehingga suasana makan pun menjadi kurang menggairahkan.

Selain itu, sering-seringlah ganti centrepiece. Jangan terus-menerus menggunakan bunga plastik atau wadah lilin yang lama. Karena itu, bunga segar adalah pilihan yang baik, karena "memaksa" Anda untuk selalu menggantinya.

Tetaplah menata meja walau tidak sedang menjamu tamu. Tatalah secara apik dengan beberapa lapis taplak meja dan sebuah centrepiece baru. Meja makan yang tertata apik membuat suasana makan lebih mengundang dan tidak membosankan. Ketika menggunakan bunga segar sebagai centrepiece, pastikan lapisan atas meja benar-benar terlindungi dari risiko penguapan dan tumpahan air.

Hal lain yang perlu diperhatikan, sebaiknya tidak meletakkan meja dan kursi makan pada karpet yang ukurannya kurang besar. Ini untuk menghindarkan kemungkinan kaki kursi tersangkut di ujung karpet ketika kursi dipindahkan.

KehangatanAgar lebih mengundang selera, ciptakan kehangatan dengan warna hangat. Warna merah pada dinding memberikan kesan ruang yang lebih intim apalagi bila didukung dengan pencahayaan yang tepat. Set meja duduk dalam nuansa krem keabuan memberikan kontras warna pada keseluruhan ruang, namun juga menciptakan paduan warna yang serasi dan urban. Lukisan dalam warna senada dinding memberikan kesan modern, sementara hiasan etnik dalam bingkai kayu mampu menambah unsur kehangatan dalam ruang.

Jika warna merah dianggap terlalu berani untuk gaya Anda, cobalah warna kuning yang segar sebagai teman bersantap. Cukup apik untuk keluarga beranggota empat orang, meja makan segi empat dalam warna hitam dapat membuat tampilan ruang terlihat lebih luas. Pilihan kursi berwarna putih menambah kesan segar dan terang pada warna ruang ini.

Bila bosan dengan warna krem, Anda dapat mencoba memberikan unsur warna peach, sehingga terlihat lebih berwarna. Set meja dalam warna transparan membuat ruang terkesan lebih lapang, sementara set kursi dalam warna hitam kulit memberikan nuansa kasual modern. Lemari kecil dalam warna hitam merupakan tempat yang tepat untuk menyimpan berbagai keperluan bersantap.

Nuansa alami bisa terbentuk dari dinding ruang dalam warna hijau muda. Dalam kondisi ini meja makan bisa diset dengan warna keabuan dan hitam. Warna ini bisa memberikan efek kontras yang lebih keras pada warna alami yang lembut. Ruang makan yang tertata, tidak hanya mengundang selera, juga jadi tempat favorit keluarga.

(Sumber: Red. harian-global.com)

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.