18 Oktober, 2007 14:37

on Leave a Comment

Bale Jogja : "Perlu Bank Fokus Perumahan"

Bale Jogja, 18 Oktober 2007. 

DPP Asosiasi Pengembang Permukiman dan Perumahan Sederhana Seluruh Indonesia (Apersi), mendesak ditetapkan bank fokus untuk pembiayaan perumahan untuk menjamin kesinambungan sektor perumahan.


JAKARTA (Bisnis): Hal itu terkait dengan rencana Menneg BUMN melakukan peleburan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan BNI atau BRI.

Ketua Umum DPP Apersi Fuad Zakaria mengatakan pihaknya merasa perlu meminta ketegasan pemerintah untuk mengamankan program pembiayaan perumahan karena merasa terancam dengan rencana pemerintah terhadap BTN.

"Kalau ditanya mana bank yang cocok untuk bank fokus pembiayaan perumahan? Sejauh ini yang paling siap BTN. Sekitar 98% dari total pembiayaan RSh yang jadi consern pemerintah berasal dari BTN," katanya di Jakarta.

Dia mengakui pengembang resah dengan peleburan BTN karena kurang yakin akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembiayaan perumahan rakyat yang menjadi usaha mayoritas pengembang nasional.

Menurut Fuad, banyak indikator yang bisa dijadikan rujukan untuk mematahkan argumentasi Menneg BUMN soal perlu BTN digabung ke dalam BNI atau BRI.

Dia memberi contoh tingkat rasio kredit BTN yang mencapai 93,4% dan rasio kecukupan modal (CAR) 18%. "Sebagai bank yang bergerak banyak di pembiayaan perumahan, jelas indikator itu suatu prestasi. Lalu kenapa tidak dipertimbangkan," ungkapnya. (tw)

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.