23 Juli, 2007 02:43

on Leave a Comment

Kredit Properti akan Tumbuh 23,5%

Penurunan suku bunga acuan BI rate hingga level 8,25% di awal bulan ini diyakini akan meningkatkan alokasi kredit ke sektor properti pada paruh kedua 2007.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit memperkirakan outstanding kredit properti akan tumbuh 23,5% menjadi Rpl42,51 triliun pada akhir tahun ini. Ia yakin turunnya BI rate akan memancing perbankan menurunkan suku bunga KPR di kisaran 10%-11% pada paruh kedua tahun ini.
"Kondisi itu akan meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat untuk berinvestasi maupun membeli properti," ungkapnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi kredit properti di akhir 2006 mencapai Rpll5,373 triliun, terdiri atas kredit pemilikan rumah (KPR) Rp72,71 triliun, kredit konstruksi Rp27,08 triliun dan kredit realestat Rp 15,59 triliun.
Di antara ketiga jenis kredit properti itu, Panangian menyebut pertumbuhan terbesar tahun ini akan terjadi pada sektor KPR. Kredit yang berhubungan langsung dengan konsumen properti diprediksi tumbuh 24,8% atau sekitar Rpl8 triliun menjadi Rp90,72 triliun. Sedangkan kredit konstruksi naik 23,9% menjadi Rp33,54 triliun dan kredit realestat hanya meningkat 17,1% menjadi Rpl8,25 triliun. "Hingga semester satu 2007, KPR yang terealisasi diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun," jelasnya.
Lebih jauh Panangian mengatakan, semester 11-2007 merupakan fase awal menuju booming properti setelah tahun lalu sempat tertahan oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Ada tiga faktor kunci yang menurutnya bisa menjadi pemicu bangkitnya bisnis properti. Selain penurunan BI rate, laju inflasi dan pergerakan kurs rupiah yang relatif stabil telah memunculkan situasi yang kondusif bagi pergerakan sektor riil, termasuk properti. "Harga-harga properti saat ini berada pada level yang minimum atau bottom price."
Di tempat terpisah, Direktur Kredit Bank Tabungan Negara Siswanto mengakui kondisi ekonomi awal paruh kedua 2007 mendukung pertumbuhan properti. Namun, perbankan masih akan melihat perkembangan ke depan sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga KPR. *Pun/E-2,11-07-2007 (btn)

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.