07 Agustus, 2007 18:25

on Leave a Comment

Proyek Bertambah, Prospek Menanti

Kinerja saham Summarecon Agung (SMRA) cenderung melemah. Tapi, sejumlah proyek baru yang diluncurkan dan sukses pusat belanja yang mereka bangun, membuat potensi untung dari saham berkode SMRA ini masih menjanjikan. Yang penting SMRA jangan meminjam untuk bayar hutang. Namun, baru-baru ini mereka menawarkan obligasi senilai Rp 300 miliar.

Ditengah gejolak mata uang rupiah yang terus berfluktuasi dan suku bunga tabungan dan deposito yang masih belum begitu menarik, investasi di pasar modal masih merupakan instrumen yang paling menjanjikan. Saham-saham yang dijual di bursa efek patut dilirik sebagai alternatif investasi jangka panjang. Cermati juga peluang investasi di reksadana, emas dan berlian serta sektor properti tentunya.

Sebagaimana telah dirilis media ini pada edisi sebelumnya, saham-saham properti yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) patut untuk dicermati pergerakannya. Dalam beberapa bulan terakhir, saham-saham properti di BEJ menunjukkan kinerja yang cukup bagus. Bahkan, hingga akhir tahun 2005 lalu, prestasi yang dicatat oleh saham-saham properti cukup mencengangkan.

Sejumlah emiten properti seperti CD, CS, DP dan JR terus membaik penjualannya. Selain itu masih ada saham-saham properti lainnya yang pantas untuk diperhitungkan seperti saham perusahaan pengembang Bakrie Development, Modernland Realty, Jakarta International Hotel, Grup Lippo serta Summarecon Agung.

”Secara umum kinerja emiten properti masih bagus. Hal ini karena masih menggunakan nilai transaksi pada tahun lalu. Namun, untuk periode Januari hingga April lalu, masih belum begitu bagus. Transaksi yang tercatat dikurun waktu tersebut belum menunjukkan adanya peningkatan,” jelas Marwan, analis saham properti dari Trimegah Sekuritas.

Menurut Marwan, masih tingginya tingkat suku bunga pinjaman membuat transaksi pasar bursa masih lesu. Idealnya, suku bunga khususnya bunga pinjaman dibawah 10% - 12%. Jika diatas angka tersebut, investor masih belum yakin belum berani menggelontorkan dananya untuk berbelanja di pasar modal.

Marwan menambahkan, saham-saham properti memang layak untuk dikoleksi. Walau dalam beberapa bulan terakhir kondisi saham-saham tersebut masih berfluktuasi, namun ia optimis terhadap pergerakan saham-saham tersebut kedepan. Pembangunan proyek-proyek baru yang terus dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut memunculkan sentimien positif terhadap kinerja saham-sahamnya di lantai bursa.

Salah satu emiten properti yang dilego di BEJ dan pantas untuk dikoleksi adalah saham PT Summarecon Agung Tbk. Perusahaan yang memiliki proyek-proyek besar di Kelapa Gading dan Serpong ini seakan tak berhenti mengembangkan proyek baru. Ini yang membuat saham PT Summarecon Agung Tbk sangat berpotensi dan pantas untuk dikoleksi.

Secara khusus Marwan menilai, saham PT Summrecon Agung Tbk cukup bagus. Menurutnya, perusahaan pengembang yang menguasai lebih dari separoh properti di Kelapa Gading ini sedang giat-giatnya membangun proyek-proyek baru baik di Kelapa Gading atau Serpong.

”Memang dalam beberapa waktu lalu sempat berfluktuatif karena ada kabar mereka melakukan pinjaman. Namun sepanjang pinjaman itu untuk membangun proyek-proyek baru tidak ada masalah. Tapi kalau digunakan untuk bayar utang, itu baru masalah,” ungkapnya. Secara umum, Marwan masih memberikan rekomendasi untuk membeli saham perusahaan-perusahaan properti yang menjanjikan. ”Kecuali saham milik perusahaan properti yang masih bermasalah,”tutupnya. *) Sumber : Property Bank

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.