06 Juli, 2007 03:48
3L dalam Bisnis Property Agent
Belakangan ini saya lagi asyik mempelajari sebuah buku yang membahas agent-agent yang memperoleh komisi diatas 1 Juta US$ alias lebih dari 9 Milyar pertahunnya. Topik ini menjadi menarik mengingat di Indonesia income yang berhasil dibukukan baru berkisar 1 – 1,25 Milyar. Kalau begitu apa sih sebenarnya yang membedakan agent yang hasilnya “super” dengan agent yang hasilnya “biasa-biasa” saja, atau kalaupun di anggap cukup baik, biasanya sangat sulit untuk “loncat” ke jenjang income berikutnya. Di buku The Millionaire Real Estate Agent karangan Gary Keller, dijelaskan mengenai beberapa Mitos Keliru antara agent rata-rata dan “High Achiever” - Mitos : Saya tidak bisa melakukannya - Yang benar : Kalau kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah tahu apakah kita bisa atau tidak - Mitos : Hal itu tidak bisa dilakukan di daerah kita - Yang benar : Tentu saja bisa, tetapi mungkin anda membutuhkan “approach” yang berbeda Tampaknya semakin kita pelajari lebih lanjut, kita akan mulai berpikir “Ya, saya sudah tahu itu”, tentu saja problemnya adalah banyak dari hal basic tsb yang sudah tidak lagi kita jalankan, atau yang lebih parah lagi adalah mitos-mitos diatas sudah melekat erat dengan kita. Bagaimana dengan 3 L dalam bisnis kita? Saya yakin kitapun mungkin sudah sering mendengarnya. L yang pertama adalah Lead alias “bahan mentah”. Dikatakan dengan tegas bahwa kalau kita tidak memiliki system “lead generation” yang baik, kita tidak pernah akan bisa mencapai target. Lebih extremnya dapat dikatakan bahwa bisnis apapun sebenarnya adalah “lead generation business” L yang kedua tentunya adalah Listing. Dikatakan bahwa listing adalah “high leverage, maximum earning opportunity”, maksudnya adalah memperoleh income dari listing yang terjual mungkin sama dengan income dari menjual listing seseorang, tetapi yang membedakan adalah waktu dan energy yang diperlukan yang jauh lebih sedikit dan “kepastian” yang lebih terjamin. Tentu saja kita disini berbicara mengenai listing yang berkwalitas dan jelas statusnya. L yang ketiga adalah Leverage. Kita sudah sering mendengar bahwa Time is Money, hal tsb tidak sepenuhnya benar. Orang yang bekerja lebih panjang belum tentu memiliki income yang lebih besar. Sebagai orang bisnis tentunya kita melihat hubungan waktu dan uang dengan cara berbeda, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan perolehan income yang meningkat perjamnya. Leverage dapat dibagi menjadi tiga yakni : - People - System - Tools Pemahaman akan ketiganya lebih mudah melalui pertanyaan berikut : - Siapa yang akan melakukannya ? - Bagaimana mereka melakukannya? - Dengan apa mereka melakukannya? Sejauh ini yang paling utama adalah “people” . Tidak ada yang lebih dahulu harus diprioritaskan kecuali dukungan team support yang handal. Di Australia ada cerita mengenai seorang Top Sales yang memiliki beberapa Assistant. Yang menarik, setiap penambahan team tsb juga berarti penambahan income yang significant, bukan sekedar “gaya-gayaan”. Mungkin kita tetap merasa tidak ada yang baru dari hal-hal tsb diatas, tetapi bagaimana dgn pelaksanaannya? Apakah konsisten? Sebagai Marketer, berapa banyak lead yang anda kumpulkan perhari sebelum anda pulang? Atau apakah anda pulang dengan berapapun lead yang terkumpul asalkan jam sudah menunjukkan pukul lima? ( Novia Suryanti, 27-01-2005 )
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar :
Posting Komentar